Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2014

Hak Paten Tempe

Gambar
TEMPE, makanan sederhana dari olahan kacang kedelai, sangat lekat dengan kehidupan sebagian masyarakat Indonesia. Hak patennya justru dimiliki oleh Jepang. "Tempe bukan punya Indonesia, tapi sudah dipatenkan oleh Jepang," kata Vindex Tengker, Executive Chef Hotel Dharmawangsa, kepada Okezone di Jakarta, belum lama ini. Menurutnya, dipatenkannya tempe oleh Negeri Sakura itu menandakan ketidakpedulian Indonesia terhadap khasanah kulinernya. Meski demikian, tambahnya, Indonesia beruntung karena masih memiliki tempe yang khas dengan pembungkus daun pisang. Pasalnya, tempe yang dipatenkan Jepang adalah dalam kemasan plastik. Menurut Presiden Association of Professional Culinary (ACP) ini, Jepang mematenkan tempe karena negara maju tersebut bisa mengolah tahu dan soya, yang bahan dasarnya adalah kacang kedelai. Jepang kemudian mendaftarkannya ke Komisi Intelectual Property Rights. "Dengan dimulainya gerakan kepedulian terhadap kuliner Indonesia, jangan lagi

Ada Teman

Gambar
Hallo Blogger, kali ini saya mendapatkan kesempatan untuk membuat sebuah tulisan yang masih sangat jauh dari sempurna, dan butuh banyak sekali perbaikan. Tapi saya akan terus mencoba. Tulisan ini selain untuk memenuhi salah satu tulisan softskill, saya akan mendedikasikannya untuk teman baik saya. Semoga bermanfaat.. Terkadang kita merasa bahwa sendiri adalah lebih baik. Melaksanakan tugas sendiri, segala hal dilakukan sendiri. Tapi sadarkah kita bahwa ternyata banyak orang-orang dibelakang kita yang memikirkan tentang kita, jauh dari kita memikirkan tentang orang lain. Yaa, yang demikian adalah seorang teman. Mungkin banyak dari kita yang mengalami kenangan pahit dari seorang teman. Tapi merasakah kita bahwa kita tidak bisa hidup sendiri? Bahwa kita tidak bisa menjadi menjadi insan anti social selamanya? Teman adalah seseorang yang mengerti dan memahami kita. Memang keberadaannya tidak akan selalu ada disisi kita, tapi melalui pengertiannya, teman bisa menjadi seseora

PERKEMBANGAN WARALABA LOKAL

Gambar
Waralaba diperkenalkan pertama kali pada tahun 1850-an oleh Isaac Singer, pembuat mesin jahit Singer, ketika ingin meningkatkan distribusi penjualan mesin jahitnya. Walaupun usahanya tersebut gagal, namun dialah yang pertama kali memperkenalkan format bisnis waralaba ini di AS. Kemudian, caranya ini diikuti oleh pewaralaba lain yang lebih sukses, John S Pemberton, pendiri Coca Cola. Namun, menurut sumber lain, yang mengikuti Singer kemudian bukanlah Coca Cola, melainkan sebuah industri otomotif AS, General Motors Industry ditahun 1898. Contoh lain di AS ialah sebuah system telegraf, yang telah dioperasikan oleh berbagai perusahaan jalan kereta api, tetapi dikendalikan oleh Western Union serta persetujuan eksklusif antar pabrikan mobil dengan penjual. Waralaba saat ini lebih didominasi oleh waralaba rumah makan siap saji. Kecenderungan ini dimulai pada tahun 1919 ketika A&W Root Beer membuka restoran cepat sajinya. Pada tahun 1935, Howard Deering Johnson bekerjasama dengan