Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2014

Definisi Silogisme, Jenis Silogisme, Definisi Generalisasi dan Contoh Paragraf Analogi

Silogisme adalah merupakan suatu proses penarikan kesimpulan secara deduktif. Dan silofisme itu di atur dalam dua proposisi (pernyataan) dan sebuah konklusi (kesimpulan). Kemudian silogisme mempunyai beberapa macam jenisnya, yaitu diantaranya sebagai berikut. Jenis-jenis silogisme Silogisme katagorial   Silogisme hipotetik   Silogisme alternatif   Entimen   Silogisme disjungtif Dari berbagai jenis silogisme diatas, memiliki arti yang berbeda, yang pertama yaitu : Silogisme katagorial Silogisme ini merupakan silogisme dimana semua proporsinya merupakan katagorial. Kemudian proporsisi yang mengandung silogisme disebut dengan premis yang kemudian dapat dibedakan menjadi premis mayor (premis yang termnya menjadi predikat), dan premis minor (premis yang termnya menjadi subjek). Contoh : semua makhluk hidup pasti mati (premis mayor/premis umum)   koala adalah hewan yang dilindungi (premis minor/premis khusus)   koala pasti akan mati (konklusi/kesimpulan)

SPI (Sistem Pengendalian Internal)

Secara umum, Pengendalian Intern merupakan bagian dari masing-masing sistem yang dipergunakan sebagai prosedur dan pedoman pelaksanaan operasional perusahaan atau organisasi tertentu. Sedangkan Sistem Pengendalian Intern merupakan kumpulan dari pengendalian intern yang terintegrasi, berhubungan dan saling mendukung satu dengan yang lainnya. Di lingkungan perusahaan, pengendalian intern didifinisikan sebagai suatu proses yang diberlakukan oleh pimpinan (dewan direksi) dan management secara keseluruhan, dirancang untuk memberi suatu keyakinan akan tercapainya tujuan perusahaan yang secara umum dibagi kedalam tiga kategori, yaitu : Ke-efektif-an dan efisiensi operasional perusahaan Pelaporan Keuangan yang handal Kepatuhan terhadap prosedur dan peraturan yang diberlakukan Suatu pengendalian intern bisa dikatakan efektif apabila ketiga kategori tujuan perusahaan tersebut dapat dicapai, yaitu dengan kondisi : Direksi dan manajemen mendapat pemahan akan arah pencapain tujuan

Definisi Penalaran, Proporsisi, Inferensi, Implikasi, Wujud Evidensi, Cara Menguji Data, Fakta Dan Menilai Autoritas

Gambar
Pada semester ini matakuliah Bahasa Indonesia 2 menjadi mata kuliah softskill. Dan kali ini saya mendapatkan tugas untuk menjelaskan serta menyebutkan contoh dari beberapa istilah berikut ini : Definisi Penalaran, Proporsisi, Inferensi, Implikasi, Wujud Evidensi, Cara Menguji Data, Fakta Dan Menilai Autoritas. Mari kita bahas bersama dari masing-masing pengertian tersebut. Definisi Penalaran Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi – proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut menalar. Dalam penalaran, proposisi yang dijadikan dasar penyimpulan disebut dengan premis (antesedens) dan hasil kesimpulannya disebut dengan konklusi (consequence). Hubungan antar