Definisi Manajemen dan Organisasi
Definisi Manajemen
Manajemen adalah perpaduan pelaksanaan
fungsi-fungsi perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing),
pelaksanaan (actuiting), dan pengawasan/pengendalian (controlling) untuk
mencapai tujuan tertentu dalam waktu tertentu pula. Ada juga yang
mendefinisikan manajemen sebagai perpaduan pelaksanaan fungsi-fungsi rencana
(plan), kerjakan (do), periksa (check) dan aksi (action) untuk mencapai tujuan
tertentu dalam waktu tertentu. Selain itu, ada yang menerapkan model
fungsi-fungsi manajemen yang terkait dengan manajemen mutu yaitu rencana
(plan), kerjakan (do), study (kajian) dan aksi (action).
Mendefinisikan manajemen ada berbagai ragam, ada yang mengartikan dengan ketatalaksanaan, manajemen pengurusan dan lain sebagainya. Pengertian manajemen dapat dilihat dari tiga pengertian.
1. Manajemen sebagai suatu proses
Pengertian
manajemen sebagai suatu proses dapat dilihat dari pengertian menurut :
1. Encylopedia of the social science,
yaitu suatu proses dimana pelaksanaan suatu tujuan tertentu dilaksanakan dan
diawasi.
2. Haiman, manajemen yaitu fungsi untuk
mencapai suatu tujuan melalui kegiatan orang lain, mengawasi usaha-usaha yang
dilakukan individu untuk mencapai tujuan.
3. Georgy R. Terry, yaitu cara pencapaian
tujuan yang telah ditentukan terlebih dahulu dengan melalui kegiatan orang
lain.
2. Manajemen sebagai kolektivitas
yaitu
merupakan suatu kumpulan dari orang-orang yang bekerja sama untuk mencapai
suatu tujuan bersama. Kolektivitas atau kumpulan orang-orang inilah yang
disebut dengan manajemen, sedang orang yang bertanggung jawab terhadap
terlaksananya suatu tujuan atau berjalannya aktivitas manajemen disebut
Manajer.
3. Manajemen sebagai suatu ilmu dan
seni
melihat
bagaimana aktivitas manajemen dihubungkan dengan prinsip-prinsip dari
manajemen. Pengertian manajemen sebagai suatu ilmu dan seni dari :
1. Chaster I Bernard dalam bukunya yang
berjudul The function of the executive, bahwa manajemen yaitu seni dan ilmu,
juga Henry Fayol, Alfin Brown Harold, Koontz Cyril O’donnel dan Geroge R.
Terry.
2.
Marry Parker Follett menyatakan bahwa
manajemen sebagai seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain.
Dari devinisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa manajemen yaitu koordinasi semua sumber daya melalui proses perencanaan, pengorganisasian, penetapan tenaga kerja, pengarahan dan pengawasan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu.
Dari devinisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa manajemen yaitu koordinasi semua sumber daya melalui proses perencanaan, pengorganisasian, penetapan tenaga kerja, pengarahan dan pengawasan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu.
Manajemen merupakan suatu ilmu dan seni, mengapa disebut demikian, sebab antara keduanya tidak bisa dipisahkan. Manajemen sebagai suatu ilmu pengetahuan, karena telah dipelajari sejak lama, dan telah diorganisasikan menjadi suatu teori. Hal ini dikarenakan didalamnya menjelaskan tentang gejala-gejala manajemen, gejala-gejala ini lalu diteliti dengan menggunakan metode ilmiah yang dirumuskan dalam bentuk prinsip-prinsip yang diujudkan dalam bentuk suatu teori.
Sedang manajemen
sebagai suatu seni, disini memandang bahwa di dalam mencapai suatu tujuan
diperlukan kkerja sama dengan orang lain, nah bagaimana cara memerintahkan pada
orang lain agar mau bekerja sama. Pada hakekatnya kegiatan manusia pada umumnya
adalah managing ( mengatur ) untuk mengatur disini diperlukan suatu seni,
bagaimana orang lain memerlukan pekerjaan untuk mencapai tujuan bersama.
Tingkatan Manajemen Dan Manajer
Manajemen
digunakan dalam segala bentuk kegiatan baik kegiatan profesi maupun non
profesi, baik organisasi pemerintah maupun swasta, maka manajer dapat
diklasifikasi dalam dua cara yaitu tingkatan dalam organisasi dan lingkup
kegiatan yang dilakukan.
Bila
dilihat dari tingkatan dalam organisasi, manajemen dibagi menjadi tiga golongan
yang berbeda yaitu :
1. Manajemen Lini atau manajemen
tingkat pertama
yaitu tingkatan yang paling rendah
dalam suatu organisasi, dimana seorang yang bertanggung jawab atas pekerjaan
orang lain, misalnya mandor atau pengawas produksi dalam suatu pabrik pengawas
teknik suatu bagian riset dan lain sebagainya.
2. Manajemen menengah ( Midle
Manager )
yaitu mencakup lebih dari satu tingkatan
didalam organisasi.
3. Manajemen Puncak ( Top Manajer )
terdiri atas kelompok yang relatif
kecil, yang bertanggung jawab atas manajemen keseluruhan dari organisasi.
Manajer fungsional bertanggung jawab pada satu
kegiatan organisasi, seperti produksi pemasaran, keuangan dan lain sebagainya,
manajer umum membawahi unit yang lebih rumit misalnya sebuah perusahaan cabang
atau bagian operasional yang independen yang bertanggung jawab atas semua
kegiatan unit. Ada dua fungsi utama atau keahlian ( skill ) yaitu keahlian
teknik ( Teknical Skill ) dan keahlian manajerial ( Managerial Skill ).
Keahlian teknik yaitu keahlian tentang bagaimana cara mengerjakan dan
menghasilkan sesuatu yang terdiri atas pengarah dengan motivasi, supervisi dan
komunikasi. Keahlian manajerial yaitu keahlian yang berkenan tentang hal
penetapan tujuan perencanaan, pengorganisasian, penyusunan personalia dan
pengawasan.
Peranan
managemen
Selain kategori besar
dari fungsi manajemen, manajer pada berbagai tingkat hirarki mengisi peran
manajerial yang berbeda. Peran ini dikategorikan oleh peneliti Henry Mintzberg,
dan mereka dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis utama: decisional,
interpersonal, dan informasi.
1.
PERAN
DECISIONAL
peran Decisional memerlukan manajer
untuk merencanakan strategi dan memanfaatkan sumber daya. Ada empat peran
spesifik yang decisional. Peran pengusaha memerlukan manajer untuk menetapkan
sumber daya untuk mengembangkan barang yang inovatif dan jasa, atau untuk
mengembangkan bisnis. Sebagian besar peran ini akan diselenggarakan oleh
manajer tingkat atas, meskipun manajer menengah dapat diberikan beberapa
kemampuan untuk membuat keputusan tersebut. Penangan gangguan mengoreksi
masalah tak terduga yang dihadapi organisasi dari lingkungan internal atau
eksternal. Manajer di semua tingkatan dapat mengambil peran ini. Misalnya,
pertama-line manajer dapat memperbaiki masalah menghentikan jalur perakitan
atau manajer tingkat menengah mungkin mencoba untuk mengatasi setelah
terjadinya perampokan toko. Top manajer lebih mungkin untuk menghadapi krisis besar,
seperti membutuhkan penarikan produk cacat. Peran decisional ketiga, yaitu
pengalokasi sumber daya, menentukan yang melibatkan unit kerja yang akan
mendapatkan sumber daya. Top manajer cenderung membuat besar, keputusan
anggaran secara keseluruhan, sementara mangers menengah dapat membuat alokasi
yang lebih spesifik. Dalam beberapa organisasi, manajer pengawas bertanggung
jawab untuk menentukan alokasi untuk menaikkan gaji karyawan. Akhirnya,
negosiator bekerja dengan orang lain, seperti pemasok, distributor, atau
serikat buruh, untuk mencapai kesepakatan mengenai produk dan jasa.
Pertama-tingkat manajer dapat bernegosiasi dengan karyawan tentang isu-isu
kenaikan gaji atau jam lembur, atau mereka dapat bekerja dengan manajer
pengawasan lainnya bila diperlukan sumber daya harus dibagi. manajer Tengah
juga bernegosiasi dengan manajer lain dan cenderung untuk bekerja untuk
mengamankan harga yang diinginkan dari pemasok dan distributor. Top manajer
bernegosiasi tentang isu-isu yang lebih besar, seperti kontrak kerja, atau
bahkan merger dan akuisisi perusahaan lain.
2.
PERAN
INTERPERSONAL
peran interpersonal memerlukan manajer
untuk mengarahkan dan mengawasi karyawan dan organisasi. boneka ini biasanya
seorang manajer menengah atas. manajer ini dapat berkomunikasi tujuan
organisasi masa depan atau panduan etika bagi karyawan dengan pertemuan
perusahaan. Seorang pemimpin bertindak sebagai contoh bagi karyawan lainnya
untuk mengikuti, memberikan perintah dan arahan kepada bawahan, membuat keputusan,
dan memobilisasi dukungan karyawan. Manajer harus menjadi pemimpin di semua
tingkat organisasi; sering rendah tingkat manajer melihat ke manajemen puncak
untuk contoh kepemimpinan. Dalam peran penghubung, palungan harus
mengkoordinasikan pekerjaan orang lain di unit kerja yang berbeda, membangun
aliansi antara lain, dan bekerja sumber daya untuk berbagi. Peran ini sangat
penting bagi manajer menengah, yang sering harus bersaing dengan manajer lain
untuk sumber daya yang penting, namun harus menjaga hubungan yang sukses
bekerja dengan mereka untuk jangka waktu yang lama.
3.
PERAN
INFORMASI
Informational peran adalah mereka di mana para
manajer mendapatkan dan mengirimkan informasi. Peran ini telah berubah secara
dramatis sebagai teknologi telah meningkat. Monitor mengevaluasi kinerja orang
lain dan mengambil tindakan korektif untuk meningkatkan kinerja itu. Monitor
juga mengawasi perubahan lingkungan dan di dalam perusahaan yang dapat
mempengaruhi kinerja individu dan organisasi. Pemantauan terjadi pada semua
tingkat manajemen, meskipun manajer di tingkat yang lebih tinggi organisasi
lebih mungkin untuk memantau ancaman eksternal terhadap lingkungan dibandingkan
tengah atau manajer lini pertama. Peran penyebar mensyaratkan bahwa manajer
memberitahu karyawan perubahan yang mempengaruhi mereka dan organisasi. Mereka
juga mengkomunikasikan visi dan tujuan perusahaan.
Manajer di setiap
tingkat menyebarkan informasi kepada orang-orang di bawah mereka, dan banyak
informasi ini menetes alam dari atas ke bawah. Akhirnya, juru bicara
berkomunikasi dengan lingkungan eksternal, dari iklan perusahaan barang dan
jasa, untuk menginformasikan masyarakat tentang arah organisasi. Juru bicara
untuk pengumuman besar, seperti perubahan arah strategis, kemungkinan untuk
menjadi seorang manajer top. Tapi, lain, informasi lebih rutin dapat diberikan
oleh manajer pada semua tingkat perusahaan. Misalnya, seorang manajer menengah
dapat memberikan press release ke koran lokal, atau manajer supervisor dapat
memberikan presentasi pada pertemuan komunitas.
Latar
belakang sejarah manajemen
Banyak kesulitan yang
terjadi dalam melacak sejarah manajemen. beberapa penulis melacak perkembangan
pemikiran manajemen pada pedagang-pedangan Sumeria dan pembangun piramid Mesir.
Para pemilik budak selama berabad-abad menghadapi permasalahan
eksploitasi/memotivasi budak yang bergantung namun terkadang suka melawan
(memaksa otoritas), namun banyak perusahaan pra-industri, dengan skala mereka
yang kecil, tidak merasa terdorong ungtuk menghadapi permasalahan manajemen
secara sistematis. namun, inovasi seperti penyebaran sistem angka Hindu-Arab
(abad ke-5 hingga ke15) dan kodifikasi kesekretariatan entri-ganda (1494)
menyediakan perangkat untuk penilaian, perencanaan dan kendali manajemen. Bidang
pelajaran manajemen berkembang dari ekonomi dalam abad 19. Pelaku Ekonomi
klasik seperti Adam Smith dan John Stuart Mill memberikan teori teori
pengaturan sumber daya| pengaturan sumber daya, produksi dan penetapan harga. Pada
saat yang hampir bersamaan, penemu seperti Eli Whitney, James Watt, dan Matthew
Boulton mengembangkan teknik produksi seperti Penetapan standar, prosedur
kontrol kualitas, akuntansi biaya, penukaran bahan, dan perencanaan kerja.Pada
pertengahan abad 19, Robert Owen, Henry Poor, dan M. Laughlin dan lain-lain
memperkenalkan elemen manusia dengan teori pelatihan, motivasi, struktur
organisasi dan kontrol pengembangan pekerja.
Pada akhir abad 19,
Pelaku ekonomi marginal Alfred Marshall dan Leon Walras dan lainnya
memperkenalkan lapisan baru yang kompleks ke teori manajemen. Pada 1900an
manajer mencoba mengganti teori mereka secara keseleruhan berdasarkan sains. Teori
pertama tentang manajemen yang lengkap muncul sekitar tahun 1920. Orang seperti
Henry Fayol dan Alexander Church menjelaskan beberapa cabang dalam manajemen
dan hubungan satu sama lain. Peter Drucker menulis salah satu buku paling awal
tentang manajemen terapan: "Konsep Korporasi" (Concept of the
Corporation), diterbitkan tahun 1946. Buku ini muncul atas ide Alfred Sloan
(chairman dari General Motors) yang menugaskan penelitian tentang organisasi.H.
Dodge, Ronald Fisher, dan Thorton C Fry memperkenalkan teknik statistika ke
dalam manajemen. Pada tahun 1940an, Patrick Blackett mengkombinasikan teori
statistika dengan teori mikroekonomi dan lahirlah ilmu riset operasi. Riset
operasi, sering dikenal dengan"Sains Manajemen",mencoba pendekatan
sains untuk menyelesaikan masalah dalam manajemen, khususnya di bidang logistik
dan operasi.
Fungsi
dan proses managemen
Fungsi Manajemen
Aspek yang dikelola
fungsi manajemen mencakup produksi, pemasaran, SDM dan keuangan, dan sumber
daya lainnya. Proses manajemen menggambarkan kegiatan kegiatan utama sebagai
manajer. Sedangkan pengertian manajemen adalah pekerjaan seorang manajer atau
pimpinan dan berlaku bagi semua kegiatan bisnis hanya berbeda tingkat
kompleksitasnya tergantung skala ekonominya.
Tugas utama seorang
Manajer melakukan kegiatannya adalah bekerja dengan dan melalui orang lain
dengan mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan untuk mencapai sasaran organisasi
usaha. Manajemen sebagai proses mengkoordinasi kegiatan kegiatan pekerjaan
secara efisien dan efektif dengan dan melalui orang lain.
Proses menggambarkan
fungsi-fungsi yang sedang berjalan atau kegiatan utama yang dilakukan oleh
Manajer. Fungsi-fungsi tersebut lazimnya disebut merancang, mengorganisasi,
memimpin dan mengendalikan sebagai fungsi dasar manajemen. Dalam kaitan ini
dapat dibedakan kedudukan manjerial dan nonmanajerial atau posisi manajer dan
karyawan. Terdapat unsur lain yang masuk dalam manajemen yaitu efisien
dan efektif.
Efisiensi mengacu
pada memperoleh keluaran (output) terbesar dengan masukan (input)
terkecil. Efisiensi juga dapat diartikan sebagai ”melakukan segala sesuatu
secara benar”, artinya tidak memboroskan sumberdaya. Manajemen juga sangat
memperhatikan efektifitas menyelesaikan kegiatan-kegiatan sehingga sasaran
organisasi dapat tercapai. Efektivitas sering menggambarkan
sebagai ”melakukan segala sesuatu yang benar yaitu, aktivitas-aktivitas
pekerjaan yang membantu organisasi mencapai sasaran.
Fungsi
fungsi manajemen dapat diringkas menjadi empat fungsi dasar dan paling penting:
1. Merencanakan:
Fungsi ini mencakup menetapkan
sasaran, menetapkan strateji, dan menyusun rencana untuk memadukan dan
mengkoordinasikan sejumlah kegiatan untuk mencapai sasaran.
2. Mengorganisasi:
Fungsi ini mencakup menentukan
apa yang perlu dilakukan, bagaimana cara melakukan, dan siapa yang harus
melakukan, dan siapa melapor kepada siapa.
3. Memimpin:
Tugas manajemen adalah bekerja
dan melalui orang lain, fungsinya adalah mengarahkan dan memotivasi,
mempengaruhi dan individu atau tim untuk bekerja, memilih saluran komunikasi
yang efektif atau menyelesaikan konflik
4. Mengendalikan:
Fungsi ini untuk menjamin sesuatu
berjalan sebagaimana mestinya dengan memantau dan menilai kinerja
denganmembandungkan kinerja aktual dengan sasaran yang yang telah ditetapkan.
Fungsi-fungsi penting
manjaemen tersebut di atas bertujuan untuk menghasilkan pencapaian tujuan yang
dinyatakan oleh organisasi.
Proses Manajemen
Merupakan serangkaian
keputusan dan kegiatan kerja seorang manajer sewaktu merancang, mengatur, atau
menorganisasi, memimpin atau melaksanakan kegiatan usaha dan mengnendalikan
usahanya. Setiap waktu manajer itu melakukan pekerjaan pengelolaan usahanya,
kegiatan para pebisnis itu seringkali dilakukan secara terus menerus tiada
henti yakni dalam suatu proses.
Para manajer atau
pebisnis atau usahawan memiliki beberapa peran manajer tanpa memperdulikan
jenis organisasi atau tingkatan di dalam organisasi adalah menjalankan peranan
yang sama dan yang berkaitan dengan perilaku:
1. Peran antar pribadi yang merupakan
peran komunikasi antar orang (misalnya memberikan sapaan kepada pihak pelanggan
atau calon pembeli dalam hal menawarkan produknya), peran manajerial (misalnya
antarapimpinan dan karyawan atau bawahan dan orang di luar organisasi) dan
sebagai penghubung antara usahanya dengan calon peminjam, pembeli produk dengan
pengusaha lain
2. Peran informasional yang meliputi
menari dan menerima mengumpulkan informasi (untuk meningkatkan usaha,
melakukan kontak pribadi) dan menyebarkan informasi Misalnya melakukan
pertemuan dengan karyawan,pihak lain dalam rangka kegiatan usaha dan
pelanggan), dan juru bicara (meneruskan informasi kepada berbagai pihak
untuk meyakinkan usahanya)
3. Peran pengambilan keputusan, yang
berkisar membuat pilihan yang meliputi wirausahawan (misalnya mencari
peluang dan inisiatif untuk perbaikan usaha), penyelesai gangguan
(berupaya untuk menghadapi gangguan atau krisis yang mendadak dalam
kegiatan usahanya), pembagi sumber daya (misalnya menyusun alokasi
penggunaan uang, dan kegiatan karyawan), dan perunding (berperan dalam
perundingan kerjasama atau kontrak atau calon pemberi pinjaman).
Ciri-ciri manajer professional
Ciri-ciri manajemen
profesional dalam pengembangan mutu SDM dapat dilihat dari sisi operasional
dan manajerial yakni:
- Berbudaya korporat:
- transparansi, independensi, responsif, akuntabilitas, dan kejujuran.
- Dukungan manajemen puncak.
- Bermanfaat untuk kepentingan internal dan juga eksternal organisasi.
- Berorientasi ke masa depan dengan pendekatan holistik.
- Berdimensi jangka panjang dan bersinambung.
- Sistem nilai-prinsip efisiensi dan efektivitas.
- Dilakukan secara terencana/terprogram.
- Monitoring dan evaluasi serta umpan balik.
- Dilakukan oleh pelaku dan tentunya pimpinan unit yang memiliki:
a.
kompetensi atau keakhlian dan pengalaman
panjang di bidangnya.
b.
sifat haus pada tantangan-tantangan.
c.
sikap dan ketrampilan inovatif, kreatif,
inisiatif dan efisien.
d.
integritas tinggi.
e.
sifat menghargai profesi lain.
f.
sifat yang selalu siap menghadapi
setiap resiko.
g.
bertanggungjawab atas setiap kata dan
perbuatannya.
h.
Penggunaan teknologi tepatguna.
- Kepemimpinan dalam membangun komitmen
- Partisipasi aktif semua anggota.
- Kerjasama Tim.
·
Pemberian penghargaan pada tiap
karyawan yang berprestasi (kompensasi termasuk peluang pendidikan-pelatihan
lanjutan dan promosi karir). Persuasi pada karyawan yang kurang
berprestasi untuk menjadi yang terbaik melalui konsultasi-bimbingan dan
pendidikan-pelatihan bersinambung.
Keterampilan
manajemen yang dibutuhkan
Ada 5 keterampilan yg
dibutuhkan oleh manajer, yaitu sebagai berikut :
1. Keterampilan
konseptual (conceptional skill)
Manajer
tingkat atas (top manager) harus memiliki keterampilan untuk membuat
konsep, ide, dan gagasan demi kemajuan organisasi.
Gagasan atau ide serta konsep tersebut kemudian haruslah dijabarkan menjadi
suatu rencana kegiatan untuk mewujudkan gagasan atau konsepnya itu. Proses
penjabaran ide menjadi suatu rencana kerja yang kongkret itu biasanya disebut
sebagai proses perencanaan atau planning. Oleh
karena itu, keterampilan konsepsional juga meruipakan keterampilan untuk
membuat rencana kerja.
2. Keterampilan
berhubungan dengan orang lain ( humanity skill )
Selain
kemampuan konsepsional, manajer juga perlu dilengkapi dengan keterampilan
berkomunikasi atau keterampilan berhubungan dengan orang lain, yang disebut
juga keterampilan kemanusiaan. Komunikasi yang persuasif harus selalu
diciptakan oleh manajer terhadap bawahan yang dipimpinnya. Dengan komunikasi
yang persuasif, bersahabat, dan kebapakan akan membuat karyawan merasa dihargai
dan kemudian mereka akan bersikap terbuka kepada atasan. Keterampilan
berkomunikasi diperlukan, baik pada tingkatan manajemen atas, menengah, maupun
bawah.
3. Keterampilan
teknis (technical skill)
Keterampilan
ini pada umumnya merupakan bekal bagi manajer pada tingkat yang lebih rendah.
Keterampilan teknis ini merupakan kemampuan untuk menjalankan suatu pekerjaan
tertentu, misalnya menggunakan program komputer, memperbaiki mesin, membuat
kursi, akuntansi dan lain-lain.
4. Keterampilan
manajemen waktu
Merupakan keterampilan yang merujuk
pada kemampuan seorang manajer untuk menggunakan waktu yang dimilikinya secara
bijaksana. Griffin mengajukan contoh kasus Lew Frankfort dari Coach. Pada tahun
2004, sebagai manajer, Frankfort digaji $2.000.000 per tahun. Jika diasumsikan
bahwa ia bekerja selama 50 jam per minggu dengan waktu cuti 2 minggu, maka gaji
Frankfort setiap jamnya adalah $800 per jam—sekitar $13 per menit. Dari sana
dapat kita lihat bahwa setiap menit yang terbuang akan sangat merugikan perusahaan.
Kebanyakan manajer, tentu saja, memiliki gaji yang jauh lebih kecil dari
Frankfort. Namun demikian, waktu yang mereka miliki tetap merupakan aset
berharga, dan menyianyiakannya berarti membuang-buang uang dan mengurangi
produktivitas perusahaan.
5. Keterampilan
membuat keputusan
Merupakan kemampuan untuk mendefinisikan masalah
dan menentukan cara terbaik dalam memecahkannya. Kemampuan membuat keputusan
adalah yang paling utama bagi seorang manajer, terutama bagi kelompok manajer
atas (top manager). Griffin mengajukan tiga langkah dalam pembuatan
keputusan. Pertama, seorang manajer harus mendefinisikan masalah dan mencari
berbagai alternatif yang dapat diambil untuk menyelesaikannya. Kedua, manajer
harus mengevaluasi setiap alternatif yang ada dan memilih sebuah alternatif
yang dianggap paling baik. Dan terakhir, manajer harus mengimplementasikan
alternatif yang telah ia pilih serta mengawasi dan mengevaluasinya agar tetap
berada di jalur yang benar
Organisasi
Definisi
Organisasi
Begitu banyak
pengertian mengenai organisasi berikut beberapa pengertian dari parah tokoh :
1. Organisasi Menurut Stoner
Organisasi
adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah
pengarahan manajer mengejar tujuan bersama.
2. Organisasi Menurut James D. Mooney
Organisasi
adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.
3. Organisasi Menurut Chester I. Bernard
Organisasi
merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau
lebih.
Secara singkat
organisasi dapat dikatakan sebagai sekelompok orang (dua atau lebih) yang
secara formal dipersatukan dalam suatu kerjasama untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan.
Pentingnya
mengenal organisasi
Telah dikatakan bahwa
kita wajib atau bahkan setidaknya mengenal organisasi. Sudah dijelaskan pula
pada paragraf diatas apa itu organisasi? Organisasi adalah sebagai sekolompok
(dua atau lebih) yang secara formal dipersatukan salam suatu kerjasama untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dengan berorganisasi kita banyak memperoleh
manfaat, pelajaran, dan pengalaman tentunya yg akan kita bawa sampai nanti ke
dunia kerja. Dari mulai SMP (Sekolah Menengah Pertama) kita sudah dikenalkan
dengan organisasi intra sekolah (OSIS) pasti anda pernah menjadi bagian dari
organisasi tersebut kan? Adakah manfaat yang didapat? Tentu ada bukan, kita
dapat berbicara dengan berani didepan umum, benyak memperoleh mitra kawan dan
sebagainya.
Bentuk-Bentuk
Organisasi
1. Bentuk Organisasi
Staff
2. Bentuk Organisasi
Lini
3. Bentuk Organisasi Fungsional
4. Bentuk Organisasi Fungsional
& Lini
5. Bentuk Organisasi Fungsional
& Staff
6. Bentuk Organisasi
Lini &Staff
Prinsip-prinsip
organisasi
Berkaitan dengan
pembentukan atau penyusunan suatu organisasi, maka perlu diperhatikan beberapa
prinsip-prinsip atau asas organisasi. Diantaranya adalah:
- Perumusan Tujuan yang Jelas. Tujuan dan arah merupakan hal yang sangat penting dalam pembentukan suatu organisasi. Karena dari tujuan ini akan terlihat hasil yang akan dicapai baik itu secara fisik maupun non fisik.
- Pembagian kerja. Dalam
pembentukan suatu organisasi harus terlihat dengan jelas akan pembagian
kerja dari masing-masing unit (sub) organisasi, hal ini supaya tidak
terjadinya tumpang tindih aktivitas dan dapat menghambat tercapainya suatu
tujuan.
- Delegasi kekuasaan. Dengan adanya
pembagian kerja tersebut yang jelas maka akan telihat pula garis komando
dan delegasi kekuasaan (wewenang) dari masing-masing unit kerja.
- Rentang kekuasaan. Rentang
kekuasaan merupakan penjabaran dari pendelegasian suatu kekuasaan.
Parameter dan tolok ukur pun harus menjadi bagian dari rentang kekuasaan,
sehingga tidak timbul diktatoris kekuasaan atau kesewenangan kekuasaan
tersebut.
- Tingkat pengawasan. Penggambaran
tingkat pengawasan yang timbul antar atasan dengan sub (unit) bawahannya
harus lah terlihat dalam struktur organisasi tersebut. Sehingga batasan
apa yang menjadi hak dan kewajiban baik itu atasan maupun bawahan akan
tercipta.
- Kesatuan perintah dan tanggung
jawab. Dengan tergambarnya struktur organisasi yang jelas maka kesatuan
perintah atau komando akan terlihat pula. Begitu juga dengan tanggung
jawab dari orang yang memberikan delegasi (perintah) akan nampak.
- Koordinasi. Ini pun harus
terlihat dengan jelas dalam penyusunan suatu organisasi. Koordinasi dari
masing-masing divisi atau unit kerja akan tercipta. Dengan demikian tujuan
suatu organisasi ini akan semakin cepat tercapai.
Keterampilan
manajemen yang dibutuhkan
Keterampilan
manajemen keuangan
Seperti juga dalam
keluarga, perusahaan juga membutuhkan perencanaan keuangan yang sistematis
untuk kelangsungan hidup jangka panjangnya. Banyak perusahaan seringkali
mendatangkan konsultan manajemen, investasi dan perencanaan keuangan yang ideal
bagi masa depan perusahaan mereka. Oleh karena itulah, Anda yang mempunyai
kemampuan di bidang akuntansi, perencana keuangan atau bisnis dan investasi,
akan selalu menjadi incaran perusahaan-perusahaan.
Sebab
keberhasilan dan kegagalan organisasi
Hidup tidak jauh dari
yang namanya keberhasilan dan kegagalan. Kedua kata itu sudah pasti ada dalam
hidup kita dan saling melengkapi satu sama lain. Tinggal bagaimana cara kita
menanggapinya, menjadi sebuah ancaman atau tantangan ?
Keberhasilan dalam
berorganisasi adalah saat kita dapat menjalankan organisasi itu dengan penuh
keberanian tanpa takut akan adanya sebuah kegagalan, akan adanya sebuah omongan
yang dapat mmbuat anda down. Juga akan rasa percaya diri anda yang dapat
membangkitkan semangat anda berorganisasi.
Kegagalan dalam
berorganisasi adalah karena anda merasa takut akan sebuah ancaman yang ada
didepan yang belum tentu akan anda alami. Ibarat sebuah pepatah adalah menyerah
sebelum bertanding. Dan juga karena kurangnya anda membuka diri kepada orang
lain sehingga anda tidak dapat menerima masukan-masukan mengenai kinerja
anda dalam berorganisasi. Perlu anda ingat dan ketahui saran dan masukan
seseorang sangat penting dalam membangun kinerja anda.
Sumber :
Komentar
Posting Komentar