Akuntansi dan Laporan Keuangan
AKUNTANSI
DAN LAPORAN KEUANGAN
Definisi tersebut mengandung
arti bahwa akuntansi adalah keterampilan (seni) mencatat, mengklasifikasikan
dan meringkas dengan cara yang tepat (signifikan) dan dinyatakan
setidak-tidaknya dengan uang terhadap transaksi dan kejadian-kejadian yang
setidak-tidaknya dapat diukur dengan uang serta menafsirkan segalah hasilnya.
FUNGSI DAN KEGUNAAN
Akuntansi merupakan aktivitas
jasa yang berfungsi memberikan informasi kuantitatif mengenai kesatuan-kesatuan
ekonomi terutama yang bersifat keuangan yang bermanfaat dalam pengambilan
keputusan.
Pihak-pihak yang
berkepentingan terhadap informasi akuntansi adalah :
1. Pimpinan perusahaan
Untuk mengetahui perkembangan
dan kondisi perusahaan.
2. Pemilik Perusahaan
Untuk mengetahui perbandingan
antara modal yang ditanam dengan laba yang dicapai.
3. Kreditor
Untuk menilai sehat atau
tidaknya kondisi keuangan.
4. Pemerintah
Untuk tujuan penetapan pajak
perusahaan
5. Karyawan
Mengetahui perkembangan atau
kemajuan perusahaan yang berhubungan dengan kelangsungan dan kenaikan gajinya.
PRINSIP AKUTANSI
Selain penerapan asumsi-asumsi
dasar dalam praktek akuntansi, terdapat juga beberapa prinsip-prinsip yang
perlu diperhatikan dan diterapkan. Seperti orang hidup yang harus memiliki
prinsip, demikian juga dengan akuntansi.
Adapun
prinsip-prinsip akuntansi tersebut adalah:
1. Prinsip Biaya Historis
(Historical Cost Principle)
Prinsip ini menghendaki
digunakannya harga perolehan dalam mencatat aktiva, utang, modal dan biaya.
Misalkan, pada saat kita hendak membeli sebuah laptop, kita ditawari harga Rp
9.000.000,00, setelah proses tawar menawar berjalan kita membeli laptop
tersebut dengan harga Rp 8.950.000,00. Dari kondisi di atas yang menjadi harga
perolehan laptop kita adalah Rp 8.950.000,00, sehingga pada pencatatan kita
yang muncul adalah angka Rp 8.950.000,00.
2. Prinsip Pengakuan
Pendapatan (Revenue Recognition Principle)
Pendapatan adalah aliran masuk
harta-harta (aktiva) yang timbul dari penyerahan barang atau jasa yang
dilakukan oleh suatu unit usaha selama suatu periode tertentu.
Dasar yang digunakan untuk
mengukur besarnya pendapatan adalah jumlah kas atau ekuivalennya yang diterima
dari transaksi penjualan dengan pihak yang bebas.
3. Prinsip Mempertemukan
(Matching Principle)
Yang dimaksud dengan prinsip
ini adalah mempertemukan biaya dengan pendapatan yang timbul karena biaya
tersebut. Prinsip ini berguna untuk menentukan besarnya penghasilan bersih
setiap periode. Prinsip ini biasanya diterapkan saat kita membuat jurnal
penyesuaian. Dengan adanya prinsip ini kita harus menghitung berapa besarnya
biaya yang sudah benar-benar menjadi beban kita meskipun belum dikeluarkan, dan
berapa besarnya pendapatan yang sudah benar-benar menjadi hak kita meskipun
belum kita terima selama periode berjalan.
4. Prinsip Konsistensi
(Consistency Principle)
Metode dan prosedur-prosedur
yang digunakan dalam proses akuntansi harus diterapkan secara konsisten dari
tahun ke tahun. Konsistensi tidak dimaksudkan sebagai larangan penggantian
metode, jadi masih dimungkinkan untuk mengadakan perubahan metode yang dipakai.
Jika ada penggantian metode, maka selisih yang cukup berarti (material)
terhadap laba perusahaan harus dijelaskan dalam laporan keuangan, tergantung
dari sifat dan perlakukan terhadap perubahan metode atau prinsip tersebut.
5. Prinsip Pengungkapan
Lengkap (Full Disclosure Principle)
Yang dimaksud dengan prinsip
ini adalah menyajikan informasi yang lengkap dalam laporan keuangan. Hal ini
diperlukan karena melalui laporan keuanganlah kita dapat mengetahui kondisi
suatu perusahaan dan mengambil keputusan atas perusahaan tersebut. Apabila
informasi yang disajikan tidak lengkap, maka laporan keuangan tersebut bisa
menyesatkan para pemakainya
LAPORAN KEUANGAN
laporan keuangan ialah laporan
yang digunakan untuk mengetahiu keadaan perusahaan dalam kurun waktu tertentu,
laporan keuangan perusahaan jasa biasanya hanya menggunakan 3 jenis laporan
yaitu : laporan laba / rugi , laporan perubahan ekuitas / modal dan neraca.
Hampir sama dengan perusahaan jasa, perusahaan dagang juga membutuhkan laporan
keuangan untuk mengetahui keadaan perusahaannya, jenis laporan sebetulnya sama
hanya berbeda pada unsur-unsur yang masuk dalam laporan keuangan perusahaan
dagang. Perbedaan yang terjadi adalah pada perusahaan perseorangan dan
perseroan, untuk perusahaan perseorangan, kita memakai laporan perubahan
ekuitas, sedangkan untuk perusahaan kita menggunakan laporan laba ditahan.
NERACA
Neraca adalah suatu bentuk
laporan keuangan yang menyajikan informasi mengenai perubahan posisi keuangan
berupa harta, utang, dan modal pada suatu perusahaan untuk satu periode
akuntansi tertentu.
Unsur-unsur neraca:
1. Harta (aktiva)
2. Utang (kewajiban)
3. Modal (ekuitas)
BENTUK NERACA
Neraca dapat dibuat dalam dua
bentuk, yaitu :
~ Bentuk skontro
Neraca disusun menjadi dua
sisi sebelah-menyebelah, sisi kiri (debit) untuk mencatat harta perusahaan dan
sisi kanan (kredit) untuk mencatat utang dan modal perusahaan.
~ Bentuk staffel
Neraca disusun dari atas ke
bawah secara berurutan mulai dari harta kemudian diikuti utang dan modal.
LAPORAN LABA RUGI
Laporan Laba-Rugi
dapat dibuat dalam dua bentuk, yaitu:
~ Bentuk Single Step atau
Langsung
Semua pendapatan dikelompokkan
tersendiri di bagian atas dan dijumlahkan, kemudian semua beban dikelompokkan
tersendiri di bagian bawah dan dijumlahkan. Jumlah pendapatan dikurangi jumlah
beban, selisihnya merupakan laba bersih atau rugi bersih.
~ Bentuk Multiple Step atau
Tidak Langsung
Pendapatan dibedakan menjadi
pendapatan usaha dan pendapatan di luar usaha, demikian juga beban dibedakan
menjadi beban usaha usaha dan beban di luar usaha. Pendapatan dan beban usaha
disajikan pertama, pendapatan dan beban di luar usaha disajikan
TUJUAN LAPORAN KEUANGAN
tujuan laporan keuangan utk
tujuan umum adl menyediakan informasi yg menyangkut posisi keuangan suatu
perusahaan yg bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan
keputusan ekonomi serta menunjukkan kinerja yg telah dilakukan manajemen
(stewardship) atau pertanggungjawaban
manajemen atas penggunaan sumber-sumber daya yg dipercayakan kepadanya.
Dalam rangka mencapai tujuan
tersebut suatu laporan keuangan menyajikan informasi mengenai perusahaan
meliputi :
1. Aktiva
2. Kewajiban
3. Ekuitas
4. Pendapatan dan beban termasuk keuntungan
5. Arus kas
Informasi tersebut di atas
beserta informasi lain yg terdapat dalam catatan laporan keuangan membantu
pengguna laporan dalam memprediksi arus kas masa depan khusus dalam hal waktu
dan kepastian diperoleh kas dan setara kas.
Sumber :
Komentar
Posting Komentar